Jumat, 11 Desember 2015

miniatur sepeda onthel dari koran bekas

semangaarttt pagi,.

pagi pagi  biasanya muncul banyak ide segar yang kita bisa wujudkan,. salah satunya nih kita membuat miniatur sepeda dari kertas koran bekas,. lumayan mudah ko cara pembuatannya. tinggal kita lihat bagaimana sepeda dan ditiru aja pakai bahan koran bekas. hihihi..
ini ide muncul spontan aja, and langsung kita eksekusi menjadi seperti ini :















kalian mau miniatur yang seperti ini?? mau bikin sendiri boleeehh,. silahkan ditiru,. tapi kalau kalian males bikinnya,. hihi,,.. langsung aja pesan di kami,. hubungi kami di 0818267155 (sms/WA/Line),.
terima kasih,. selamat berkarya!!!

Minggu, 15 November 2015

Tas kulit kombinasi lintingan tabloid bekas

selamat siang kawan dluwangers,. sebenernya udah lama sih produk kombinasi ini muncul, udah kita publikasikan di beberapa media sosial dluwang, tapi mimin baru sempet aja nulis di blog.. hehehe,. maapkeun yak,. :D

oh ya, cerita sedikit ni mengenai produk baru kami ini,. awalnya sih memang agak ginama gitu mengkombinasi lintingan koran bekas dan tabloid bekas yang nota bene adalah unsur dasar dari semua produk kita hasilkan,. kita belum berani aja mengkombinasi dengan kulit yang nota bene adalah bahan dasar yang udah malang melintang dipakai dalam dunia per tas'an,. yah tau sendiri kan harga semua produk yang kita hasilkan sangat-sangat terjangkau,. dan kalau kita kombinasinya dengan kulit, pastinya harga menjadi sedikit lebih menguras kantong kawan dluwangers,. tapi kita yakin sih kalau ini produk memang sesuai kok dengan harganya,. ya seperti pepatah ada uang ada kualitas, dan harga ga akan pernah bohong,. :)

dan singkat cerita akhirnya kita memberanikan diri untuk membuat produk ini,. produk dengan kualitas terjamin,. produk yang bener bener kita pikirkan detailnya agar memang sesuai dengan harga yang akan kalian bayarkan,.. :)

nah ini nih produk tas terbaru kombinasi dengan kulit oscar,. cekibroootttt,,,


 





Tas Big Camel

Bahan dari kulit oscar kombinasi dengan tabloid bekas warna coklat camel Asesoris besi bakar Handel Panjang dan pendek Ada topong kaki Bagian dalam kain katun 

Ukuran: 27,5x15x32cm
Berat: 750gr

Rp. 255.000
(harga grosir Rp. 220.000,-) harga dengan grosir minimal pemesanan 5pcs.














                                    



Tas Little Brown

Bahan dari kulit oscar kombinasi dengan tabloid bekas warna dark brown (coklat tua), tali panjang adjust, acesories besi bakar, inner kain katun.

Ukuran: 29x9x20cm
Berat: 570gr

Rp. 215.000
harga grosir Rp. 180.000, (harga dengan grosir minimal pemesanan 5pcs.)

Sabtu, 12 September 2015

Cara Jualan Online

selamat malam dluwangers,. :)

cuman mau sharing aja sih,. kita emang sudah lama memakai media online untuk berjualan, tetapi sejauh ini kami tidak mengerti strateginya, alhasil hasilnya kurang maksimal. tidak bisa dipungkiri kalau sekarang ini media online sangat sangat membantu kita para pelaku usaha UMKM untuk dapat memudahkan kita dalam hal pemasaran. bagai mana tidak, blog kita, dan semua social media kita bisa dilihat di seluruh dunia. jadi buyer potensial pun bisa saja melihat kita yg nota bene berada di suatu tempat terpencil sekalipun.

kami sekarang baru gencar untuk berjualan melalui instagram,. iyaa instagraaamm,.. ada yang belum punya akun instagram?? berarti kalian belum termasuk orang #kekinian hihihi..
segeralah bikin akun di instagram, trus follow kami di @dluwangindonesia dan @dluwangkatalog :)

ini saya punya 3 tips cara berjualan di instagram yang kami dapatkan dari buku "jago jualan di Instagram" karya Rico Huang,. oke cekibroot ini 3 tips nya:

1. Perempuan & Visual
Market Instagram mayoritas pengguna instagram adalah perempuan, Anda bisa menjual produk untuk mereka. Manfaatkan gambar yang terbaik untuk alat perang Anda. Jangan pikirkan UANGNYA DULU, fokus ke foto produk Anda . Kira – kira apa yang bisa tawarkan untuk perempuan?
 
2. Hashtag + Time
Apa yang membuat produk Anda dibeli di instagram? Ya... ribuan hashtag yang anda post di beberapa foto produk Anda akan membantu menentukan penjualan Anda. Pikirkan kapan sih orang buka instagram? Orang membuka instagram adalah di jam santai. Contoh jam santai adalah senin – jumat jam 04.00 – 06.00 , 12.00 – 13.00, 18.00 – 00.00. Di jam ini trafik instagram sedang naik karna banyak yang menggunakan.


3. Deskripsikan Produk secara jelas
Jangan malas sebelum perang, posting setiap detail produk secara SUPER LENGKAP, maka orang akan tertarik membeli produk Briane, semakin lengkap semakin baik ! Karna 80% penjualan saya di instagram adalah smart buyer, mereka beli dan sudah tahu tentang ‘ product knowledge ‘ Sehingga tidak akan sering untuk nanya – nanya dan akan membeli.


oke, dari tiga tips itu kami sudah mulai untuk mencobanya,. dan Alhamdulillah tips diatas sangat bermanfaat untuk penjualan kami,. so jangan berhenti mencoba hal yang baru. jangan mudah menyerah, dan teruslah berbagi ilmu,. semoga postingan ini bermanfaat buat kalian,.. selamat mencoba!!! :* :* :* 

Rabu, 22 Juli 2015

Lulusan SMP bisa Sukses!!

Berikut ini Kuliah dari pak Iwan Novarian:

Kenapa Lulusan SMP Bisa Lebih Sukses dan Lebih Makmur dibanding Lulusan S1 dan S2?

Ada anak ndeso lulusan SMP bernama Darmanto, yang kini jadi national internet expert dan berkantor dari rumahnya di desa Kranggil, Pemalang. Yang kedua, Afidz, lulusan SMP yang jadi juragan soto Lamongan dan bertekad segera mengumrohkan orang tuanya ke tanah suci.

Di sisi lain, kita acap melihat anak muda lulusan S1 bahkan S2 yang masih menganggur. Atau juga sudah bekerja namun dengan penghasilan pas-pasan. Bulan masih tanggal 9, gaji sudah habis. Pening deh kepala.

Pertanyaannya : kenapa bisa begitu? Kenapa anak lulusan SMP bisa lebih makmur dibanding lulusan S2? Sajian pagi ini akan menelisiknya dengan gurih dan merenyahkan.

Memang tak jarang kita melihat pemandangan yang paradoksal seperti itu : saat orang-orang yang hanya lulusan SMP bisa begitu sukses, sementara ribuan sarjana S1 dan bahkan S2 mengeluhkan tentang penghasilannya yang katanya tidak mencukupi. Ketika saudaranya yang masih dalam lingkup satu institusi dinaikkan sementara saudara lainnya tidak naik. Gelombang protes muncul dimana-mana. Muncul istilah-istilah yang terkadang membuat kening ini berkerenyut. Anak Tiri, Bawang Merah – Bawang Putih atau istilah lainnya yang membuat kita tersenyum sendiri.

Setidaknya ada tiga elemen kunci yang barangkali bisa menjelaskan ironi getir semacam itu. Yaitu : The Power of Kepepet , The Darkness of Gengsi dan The Magic of Street Smart.

Faktor # 1 : The Power of Kepepet.

Mungkin orang-orang lulusan SMP itu bisa sangat sukses karena faktor kepepet. Justru karena kepepet, mereka sukses. Justru karena kepepet, mereka dipaksa melakukan something yang membuat mereka bisa melenting.

Sederhana saja, ijasah mereka hanyalah lulusan SMP. Dengan ijasah SMP, perkerjaan bagus apa yang bisa diharapkan? Tak ada pilihan lain : jika mereka ingin mengubah nasib lebih makmur, pilihannya adalah melakukannya dengan jalan merintis usaha sendiri.

Mereka dipepet oleh keadaan : mau hidup miskin selamanya (karena sulit dapat kerja dengan hanya

mengandalkan ijasah SMP) atau nekad membangun usaha sendiri yang berpotensi sukses besar.

Orang dengan ijasah S1 dan S2 mungkin tidak punya faktor kepepet seperti itu : ah, santai saja toh nanti saya pasti dapat pekerjaan. Dan begitu sudah dapat pekerjaan (meski dengan gaji seadanya), tetap tidak ada “faktor yang me-mepet” dirinya : ah meski gaji segini kan saya bisa tetap hidup oke.

Pelan-pelan, perasaan semacam itu membuatnya masuk ZONA NYAMAN (COMFORT ZONE). Dan persis disitu, faktor kepepet menjadi mati. Itulah sebabnya tidak banyak PNS yang berani Resign untuk mengambil keputusan besar meraih kesuksesan YANG LEBIH BESAR. Karena COMFORT ZONE telah merasuk kedalam jiwa dan sanubarinya yang paling dalam. Jadi PNS saja sudah alhamdulillah. Gak usah neko-neko. Nggolek dunyo gak ono entek e. Nek metu juga durung karuan. Nek gak nduwe duit yo nyilih koperasi sih entuk. Bank-Bank juga gelem karo SK PNS kok. He he he he... Hidup itu pilihan. Itulah bahasa penolakan yang sering kita dengar.

Padahal seperti yang kita lihat, faktor kepepet justru yang bisa memaksa orang – bahkan lulusan SMP sekalipun –untuk melakukan something extraordinary. Kepepet karena tidak banyak pilihan mungkin bukan kutukan. Ia justru berkah terselubung yang bisa membuat orang menapak jalan kesuksesan.

Faktor # 2 : The Darkness of Gengsi.

Orang-orang lulusan SMP mungkin tidak lagi punya gengsi. Lhah cuman lulusan SMP, apa lagi yang mau dipamerkan. Namun justru karena itu mereka tidak merasa rikuh untuk memulai usaha dari bawah sebawah-bawahnya : mulai dari pemulung misalnya, sebelum pelan-pelan merangkak menjadi juragan barang bekas.

Dan kisah orang sukses lulusan SMP banyak bermula dari jalur marginal seperti itu : mulai dari jualan gerobak bakso keliling di jalanan yang berdebu hingga punya 70 cabang. Mulai dari kuli keceh sablon hingga punya pabrik kaos sendiri.

Lulusan S2 dan S2 mungkin tidak punya keberanian seperti itu. Lhah saya kan lulusan S2, masak suruh dorong gerobak soto lamongan. Lhah, masak saya harus keliling kepasar-pasar
jualan kaos, kan saya sudah sekolah S1 susah-susah,bayarnya mahal lagi. Apa kata dunia?? (Dunia ndasmu le).

Dan persis mentalitas gengsi seperti itu yang barangkali membuat banyak lulusan S1 dan S2 menjadi yah, gitu-gitu deh nasib hidupnya.

Orang lulusan SMP tidak punya mentalitas gengsi seperti itu. Mereka mau berkeringat di jalanan yang panas dan berdebu, demi merintis impiannya menjadi juragan yang makmur dan kaya.

Faktor # 3 : The Magic of Street Smart.

Orang-orang lulusan SMP yang tak punya kemewahan berupa ijasah perguruan tinggi itu, mungkin dipaksa belajar dari kerasnya kehidupan di jalanan. Dari kerja keras mereka di jalanan yang panas dan berdebu dan penuh lika liku. Dan dari kerja keras di jalanan yang berdebu itu mungkin anak lulusan SMP tadi justru bisa mengenal “ilmu street smart” – KECERDASAN JALANAN yang tak akan pernah bisa diperoleh oleh para lulusan S1 dan bahkan S2 dari ruang kuliah yang acap “berjarak dengan realitas”.

Street smart yang mereka dapatkan dari jalanan itu pelanpelan kemudian bisa membuat mereka benar-benar lebih cerdas dibanding lulusan S1 dan bahkan S1; meski Cuma lulusan SMP.

Anak lulusan SMP yang langsung berjualan gerobak soto Lamongan mungkin bisa lebih cerdas tentang “ilmu pemasaran dan manajemen pelayanan pelanggan” dibanding anak-anak lulusan S1 yang sok belajar teori tentang customer service atau branding strategy (sic!).

Street smart barangkali yang ikut menjelmakan orangorang lulusan SMP untuk merajut jalan hidup sukses yang penuh kemakmuran.

Demikianlah, tiga elemen kunci yang boleh jadi merupakan pemicu kenapa lulusan SMP bisa lebih sukses dibanding lulusan S1 dan S2 :

The Power of kepepet,
The Darkness of gengsi dan
The Magic of street smart.

Redefine your future life. Renovate your future destiny.

Selamat malam..
Selamat Beraktivitas.
Semoga Segala Aktivitas kita hari ini bernilai ibadah disisi Nya. Amiiiin.

‪#‎penulis‬: dwiprahoroirianto. . . .

Minggu, 21 Juni 2015

Reminder Buat Kita Pengusaha Pemula!!

JUST SHARE!!

#15 evaluasi dan pengingat untuk entrepreneur pemula#
.
.
1. Hati-hati dengan publikasi dan ketenaran... akan ada
masa-masa media akan menghampiri atau orang-orang
mengundang jadi pembicara... ini adalah pedang
bermata dua... inget, kita bukan artis atau pembicara,
kita adalah pebisnis... jangan sibuk jalan-jalan, namun
bisnis gak jalan... jangan sibuk ngomong, eh sama
karyawan malah diomongin dari belakang...
.
2. Menang lomba tidak menggambarkan sehatnya
bisnis kita. Juara lomba diputuskan oleh orang luar dan
sifatnya subyektif dan bisajadi yang jadi penilai juga
bukan praktisi, atau lebih nyeseknya lagi, lomba adalah
kepentingan dari pihak yang punya lomba, entah
kepentingan PR, branding, atau CSR biar laporan pajak
aman... sebenarnya mereka juga tidak peduli
sepenuhnya sama bisnis kita. Ikut lomba boleh, tapi
jangan melupakan how to build business... karena kita
bukan sedang berlomba, tapi sedang berbisnis.
.
3. Kita bisa tahu bisnis kita sehat itu sederhanya dari
melihat 3 hal: laporan laba rugi, neraca, dan cashflow.
Laporan laba rugi memperlihatkan seberapa untung
bisnis model yang kita jalankan... neraca
menggambarkan seberapa banyak asset yang kita
punya... dan cashflow memperlihatkan seberapa liquid
perputaran uang kita. Kalau 3 hal ini aja gak ngerti,
disarankan jangan bikin bisnis dulu...
.
4. Stop ikut seminar-seminar, training-training ketika
sudah 2 tahun tidak ada perubahan. Bisajadi kita
sedang terperangkap oleh genjutsu (ilmu
mempengaruhi 5 indra) dari pembicara. Untuk tahun-
tahun pertama sangat disarankan untuk ikut seminar-
seminar dasar tentang bisnis. Tapi, trendnya, masih
banyak yang tidak keluar dari jeratan seminar-seminar
atau training selama bertahun-tahun, bahkan malah ini
jadi salah satu industri sendiri yang menjamur... mereka
yang ikut seminar berkali-kali sampai hafal materi
pembicara dan akhirnya nyoba-nyoba buka seminar
sendiri. Tadinya mau bisnis kuliner, eh malah jadi
pembicara bisnis kuliner yang jika dilihat dengan poin 3
di atas sebenarnya bisnisnya amburadul. Di lapangan,
orang seperti ini banyak.
.
5. Jangan kebanyakan foto-foto sama orang yang kamu
anggap sukses... dikit-dikit foto... dikit-dikit foto...
sambil nunjukin jempol sukses... why? karena jika
begitu terus kita akan terperangkap pada level 'kagum'
dan tak akan pernah naik ke level 'dikagumi'.
Bahayanya di sini adalah, kamu kagum karena
pencitraan mereka... coba lebih kenal dalam dengan
mereka, kamu akan menemukan banyak hal yang
berbeda dari pencitraan orang-orang yang kamu
kagumi. Islam telah mengajarkan untuk mengenal orang
yaitu dengan cara: menginap bersamanya minimal 3
hari, berpergian jauh bersama, dan berbisnislah
bersama mereka. Jika sudah dilakukan, barulah kagum
atau tidaknya menjadi objective.
.
6. Segera hilangkan rasa bahwa diri ini hebat. Dunia ini
gak seluas daun kelor aja... mungkin komunitas atau
lingkunganmu bilang kamu tuh hebat banget, tapi di
luar sana ada yang jauhhhhhh berkali-kali lipat lebih
hebat dari kamu. Mungkin, saat ini kamu disandingkan
dengan para orang-orang hebat di luar sana, tapi
sebenarnya belum pantas. Yang terjadi akhirnya
jebakan 'merasa hebat' muncul... ketika sudah muncul,
maka kita akan merasa ilmu, pengalaman, kejeniusan
kita telah berada pada level/ruang orang yang
sebenarnya lebih tinggi dari kita. Apa yang akan terjadi
jika hal ini muncul? kita tak akan pernah bergerak
kemana-mana.
.
7. Jangan cepet-cepet mau jadi boss atau menjadi
orang atas. Ada sindrom pada anak muda jenius
merasa layak untuk diberi tempat dan penghargaan ini
itu... karena jarang sekali di usianya tersebut bisa
begini dan begitu. Akhirnya muncul keangkuhan dan
menilai apa-apa dari kacamata sendiri. Sering mau jadi
nomer satu, harus dihargai berlebih... padahal
perbandingan yang dipakai bukanlah perbandingan yang
objective... jika muncul seperti ini, kita tidak akan
pernah mau belajar dari bawah karena merasa sudah di
atas sehingga susah untuk bekerjasama jikalau
diposisikan jadi bawahan. Padahal, jikalau hidup rata-
rata manusia 65 tahun, gak apa-apalah dalam usia 22
tahun jadi bawahan selama 5 tahun, kan saat usia 27
tahun sudah jadi sesuatu... so, 5 tahun itu sebenernya
bukan jadi bawahan, tapi belajar bagaimana jadi
atasan... dan masih banyak usia yang lebih produktif
untuk melakukan sesuatu hingga 65 tahun kan...?
.
8. Hati-hati dengan pendapatan yang akan didapat.
Ketika bisnis mulai bagus, biasanya pendapatan akan
mulai terlihat. Uang sering lho mengubah karakter
orang... hati-hati dengan hati kita yang berbolak-balik,
pagi jadi malaikat, sore udah jadi iblis... uang hanyalah
alat tukar, bukan tujuan... kembali lagi ke tujuan awal
kamu mau bisnis untuk apa, diharapkan bisnis yang
membawa manfaat ya... pendapatan boleh naik, tapi
gaya hidup tetap sederhana aja ya dan sedekahnya
justru yang dinaikin...
.
9. Hati-hati dengan provokasi "Keluar Kerja!", "Pakai
Otak Kanan! Gak usah mikir" dan jebakan-jebakan
semangat lainnya yang kadang menghilangkan akal
sehat... lagi-lagi ini pisau bermata dua... maksudnya
secara positif di sini adalah penyemangat bagi orang-
orang yang sudah siap untuk berbisnis tapi belum juga
berani full berbisnis... semangat ini bukan buat mereka
yang putus asa, gak punya basic, dan masih labil...
karena ketika memutuskan berbisnis itu cuma dua
kemungkinannya: tambah sejahtera dan tambah
bangkrut. Dan segala hal yang diputuskan tanpa
persiapan selalu gagal pada akhirnya. Bisnis butuh
banyak sekali persiapan: coba cari referensi sana-sini
dulu sebelum memutuskan. Karena sebenernya ya,
banyak banget karyawan yang gajinya ratusan juta dan
hidupnya tenang-tenang aja... jadi kalau jadi pebisnis
itu untuk dapet uang lebih banyak gak selalu benar,
karena jadi karyawan pun SANGAT BISA. Suka lucu aja,
ngeliat orang yang ngatain karyawan padahal gue tau
banget pendapatan dia gak ada sepersepuluhnya dari
karyawan yang gue kenal... kok malah terkesan
sombong ya provokasinya . Sebelum berpikir positif
atau semangat gak jelas, kedepankan dulu berpikir
tepat dengan akal sehat yang objektif.
.
10. FOKUS! walau akan banyak peluang yang
terlewat... ketika fokus kita akan belajar memahami
kuda-kuda yang kuat, kesabaran, logika, pola, dan
kesiapan ketika ada peluang yang datang. Fokus
berbicara kesiapan... kesiapan menerima peluang,
apakah kita sudah siap menerimanya? siap tidak siap
dibentuk dari kefokusan.
.
11. Lebih baik, kamu kerja dulu di industri yang akan
kamu bisniskan nantinya... karena ketika kamu kerja
dulu maka kamu akan melihat dari hulu ke hilir
bagaimana keseluruhan industrinya sampai akar-
akarnya... hal ini akan sangat memudahkan kamu
ketika nanti berbisnis. Tapi, jangan keasyikan sampai
lupa bahwa mau dibisniskan... Jikalau tidak mau, maka
carilah partner yang sudah tau industrinya sampai ke
akar-akarnya. Pertanyaannya, memang ada yang mau
sama bocah bau kencur kecuali kamu direkomendasika
n oleh seseorang yang sangat terpercaya? hihihi...
.
12. Bisnis berbicara tentang angka, bukan perasaan.
Jikalau ditanya sales berapa, jawab dengan "1, 2, 3"
bukan "Laku bangettt brooo!"... semua harus tercatat...
PENCATATAN dalam bisnis adalah akar, pelajarilah
akuntansi... ini ilmu sendiri yang harus dipahami...
kalau gak ngerti ini, jangan buka bisnis dulu deh... kalau
gak mau ngerti, ajak temen kamu yang ngerti... tapi
emang ada yang mau diajak sama orang yang males
buat ngerti?
.
13. Buatlah bisnis untuk memenuhi KEBUTUHAN pasar,
bukan KEINGINAN pribadi/tim... di sinilah riset
diperlukan... kalau di online kita punya tools semacam
Google Keyword planner tools, google trend, FB
audience insight, hingga paper-paper baik secara makro
maupun mikro. Butuh sekali riset mendalam, jangan
level asumsi "Laku deh!", "Dari mana lo tau laku?
datanya?", "Mmmm... ya laku deh! temen gue banyak
yang beli.."... jangan asumsi ya, karena lo bukan lagi
main sinetron lho, bisnis itu dunia real apalagi jadi
backbone utama, kalau lo gak dapet pendapatan ya lo
bakal sengsara... urusan bersyukur dan tawakal beda
yaaa.. jangan salah paham...
.
14. Perbaiki hubungan dengan orang tua... karena
percaya gak percaya orang tua punya sambungan
energi rezeki... jika hubungan dengan orang tua
tersumbat, maka aliran energi rezeki
juga akan
tersumbat. Jika ortu sudah meninggal, carilah saudara
terdekatnya dan minta maaf... coba dicek lagi, jangan-
jangan segala usaha, ilmu, doa, tim kompak tapi kok
masih mentok juga, bisajadi kamu masih terhambat
karena punya dosa sama orang tua... beratnya,
memang kamu akan malu bahkan ego pribadi masih
bilang "Ngapain! dia aja gak nganggep gue anak...", ya,
inilah kerasnya kehidupan... kamu harus terima,
percaya gak percaya, rezeki sangat bisa tersumbat
ketika hubungan dengan ortu buruk... segera deh,
sebelum mereka meninggal... ortu kalau udah
meninggal gak akan pernah datang dua kali . Eh
tambah lagi, sama suami dan istri juga bro, kelupaan
nulis soalnya gue belom punya pengalaman kalau
suami istri hehehe...
.
15. Jadilah SUBYEK jangan jadi OBYEK... kamu harus
sadari memiliki diri, memiliki kuasa atas diri sendiri...
ketika kamu sudah menyadari itu, akhirnya kamu bisa
menentukan jalanmu sendiri... berbicara bisnis, paling
penting adalah masalah leadership... bagaimanakah jadi
pemimpin yang baik... ketika kamu masih jadi obyek
yang disuruh-suruh (bisa karena kamunya memang gak
inisiatif atau karena kamu gak berani mengemukakan
pendapat), maka bisnismu tak akan pernah maju...
jadilah subyek, sadari kuasa atas dirimu... mulailah dari
inisiatif atas masalah-masalah yang terjadi di
sekitarmu, ambil masalah itu selesaikan jangan nunggu
disuruh, karena kita bukan pesuruh... tapi juga bedakan
ya antara leadirship dan boss ya... boss itu nyuruh-
nyuruh, kalau leader dia nyuruh pake teladan... bukan
"Nyapu lo!", tapi dia akan ambil sapu, nyapu dan timnya
akan ngerasa gak enak hingga "Pak, maaf, saya aja
yang nyapu.."... leader itu menggerakkan dengan
teladan...
.
.
Semoga bermanfaat,.
#copas #selfreminder

Minggu, 26 April 2015

Tas tas ready stock saat ini!!

Yuuk siissst diorder tas tas dari bahan koran bekasnya,.. Walaupun ini tas dari bahan koran bekas, tas tas ini sudah di lapisin lapisan tahan air, jadi sista ga usah khawatir, ini aman kok, dan awet,. 😁😄😆

Harga kisaran 40-60rb sajaaaa.. 😘😘😍😍

Rabu, 15 April 2015

Cara Membuat Miniatur Tugu dari Koran Bekas



PROSES MEMBUAT MINIATUR TUGU

1.      Persiapkan kertas bekas yan agak tebal, dengan ukuran tinggi=20cm, lebar bawah = 3cm, lebar atas = 1cm.


 



2.      Untuk bagian bawah, persiapkan kertas yang sama (agak tebal, bekas kardus makanan) dengan ukuran paling atas panjang x lebar = 5x5cm, bagian tengah panjang x lebar = 7x7cm, paling bawah panjang x lebar = 9x9cm.

 


3.      Setelah jadi susun sedemikian rupa membentuk tugu.
4.      Setelah tersusun membentuk tugu, persiapkan tenunan/lintingan majalah/korannya.

 



5.      Setelah menyiapkan lintingan majalah, susun di bagian mal tadi (bekas kardus)

 


6.      Setelah jadi, tugu di bungkus dengan mika.


miniatur tugu Jogja yang sudah diberi mika